Eco-House atau rumah ramah lingkungan sudah mulai digiatkan berbagai kalangan. Berikut 3 dampak dan ciri konsep eco-house yang dapat diterapkan dengan mudah.
Hunian di perkotaan yang memiliki suasana sejuk dengan sirkulasi udara yang baik sudah jarang ditemukan di perkotaan.
Hunian dengan konsep eco-house sudah menjadi perhatian banyak kalangan. Berbagai pengertian tentang kondisi eco-house ini yang disampaikan oleh para ahli. Eco-house atau rumah ramah lingkungan sering diartikan sebagai hunian yang ekonomis, namun beberapa sumber menyebutkan bahwa eco-house juga dikaitkan dengan energi, bersahabat dengan alam dan terutama yang berdampak baik bagi lingkungan.
Rumah ramah lingkungan atau eco-house ini susah didapati di daerah perkotaan. Karena polusi udara yang semakin meningkat juda dapat mengganggu kesehatan penghuni rumah, sedangkan penggunaan lampu dan AC yang berlebihan di siang hari dapat menyebabkan pemanasan global yang menyebabkan kerusakan lingkungan. Maka, konsep rumah ramah lingkungan atau eco-house adalah sebuah kemungkinan baru yang dapat diterapkan di tempat tinggal kita. Rumah ramah lingkungan atau eco-house ini selain menyehatkan dan membuat nyaman penghuninya juga membawa dampak yang baik bagi lingkungan. Desain rumah ramah lingkungan yang terbuka dengan memiliki banyak sirkulasi udara, pencahayaan
Berikut ini adalah 3 dampak baik rumah ramah lingkungan atau eco-house:
-
Mengurangi polusi udara
Kondisi udara yang kotor dapat memicu terjadinya infeksi saluran napas serta gangguan dan penyakit pernapasan lain. Konsep rumah ramah lingkungan akan mengurangi polusi udara Karena rumah ramah lingkungan atau eco-house memiliki ruang terbuka untuk dijadikan taman yang hijau yang dapat menyerap polusi udara.
-
Menjaga lingkungan secara umum
Desain rumah ramah lingkungan akan memiliki pencahayaan yang baik yang berasal dari sinar matahari. Selain pencahayaan, juga menjaga sirkulasi udara dengan baik, dalam jangka panjang kedua hal ini dapat menjaga lingkungan dengan baik.
-
Nilai ekonomis
Dengan memilih sinar matahari sebagai pencahayaan alami dan ventilasi udara yang baik, maka konsumsi energi listrik untuk lampu dan pendingin ruangan menjadi dikurangi. Secara ekonomis ini akan mengurangi pengeluaran untuk penghuni.
Akan timbul pertanyaan bagi penghuni di daerah perkotaan bagaimana menerapkan konsep rumah ramah lingkungan ini di rumah yang sudah dihuni atau sudah dibangun bertahun lalu. Mungkinkah konsep rumah ramah lingkungan tetap dapat diterapkan? Ini tiga panduan mudah membuat rumah ramah lingkungan:
-
Memiliki area hijau
Memiliki area hijau bagi sebuah hunian di perkotaan adalah sebuah syarat penting untuk rumah ramah lingkungan. Area hijau ini bisa berupa taman landed (atau di lahan halaman), namun bila ini juga sulit didapatkan Karena rumah atau tempat tinggal terlanjur dihabiskan untuk bangunan, maka dapat disiasati misalnya dibuat di atap rumah atau bisa disebut dengan rooftop garden. Bila area hijau ini ingin dibuat di dalam rumah atau di dalam ruangan, maka hal ini dapat disiasati dengan membuat pot-pot tanaman yang ditata dengan baik dan menjadi taman di dalam ruangan. Dapat juga memakai pot dari bahan-bahan daur ulang.
-
Menjadikan hemat listrik sebagai budaya
Penghematan energi listrik menjadi hal kedua yang penting dalam membuat konsep rumah ramah lingkungan. Seperti dibahas pada point pertama, penggunaan jendela dan ventilasi yang memadai akan membuat penghuni mengurangi penggunaan lampu dan juga pendingin ruangan di malam hari. Ventilasi udara yang cukup akan membuat rumah tetap dingin dan nyaman bagi seluruh penghuni. Hal lain yang dapat diusahakan agar udara di dalam rumah tetap dingin dengan sirkulasi yang baik adalah membuat atap rumah yang tinggi.
-
Menggunakan perabot yang juga ramah lingkungan
Perabot rumah yang ramah lingkungan maksudnya adalah perabot atau furniture yang terbuat dari bahan yang ramah lingkungan. Bahan ramah lingkungan untuk perabot atau furniture misalnya adalah yang terbuat dari bahan alternatif seperti bahan daur ulang. Biasanya perabot dengan bahan alternatif daur ulang ini harganya di atas rerata perabot biasa memang. Namun begitu, untuk mewujudkan hunian yang ramah lingkungan dengan perabot yang ramah lingkungan juga, kita dapat memilih perabot berbahan kayu, rotan atau bambu. Pilihan produk perabot dari produsen lokal yang proses produksinya juga memerhatikan kaidah go green.
Konsep eco-house ini dapat diterapkan sejak desain rumah dibuat. Meskipun begitu, bukan tidak mungkin menerapkan konsep ini jika rumah terlanjur dibangun dan dihuni selama bertahun-tahun. Yaitu dengan cara menambah serta menyiasati kondisi rumah seperti panduan di atas. Menghemat energi dan juga menyediakan sedikit area untuk pojok hijau di bagian rumah. Juga secara bertahap dapat mengganti perabot atau furniture yang berbahan kayu tersebut.
Furniture dengan bahan dasar kayu juga tersedia di toko Subur Furniture yang beralamat di Jalan K.H. Hasyim Ashari no. 71-71A Cideng, Jakarta Pusat dan Jalan Jalur Sutera Timur Ruko Alam Sutera Kav. 20 A No.3-8 Serpong, Tangerang. Showroom kami buka setiap hari Senin-Minggu pukul 09.00-17.00. Tim Penjualan kami akan dengan senang hari membantu memilihkan furniture berbahan dasar kayu yang sesuai dengan kebutuhan Anda.